Dari sekedar bek muda berbakat, Micky van de Ven dengan cepat membuktikan dirinya sebagai salah satu bek terbaik di Premier League selama bermain di Tottenham Hotspur.
Pemain asal Belanda ini telah memukau penonton dengan kecepatan, kehebatan teknis, dan kemampuannya membaca permainan, menjadikannya bek tengah modern yang sempurna.
Dan seperti bek tengah efisien lainnya, tampaknya van de Ven adalah penggemar berat Carles Puyol, seperti yang diakuinya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Van de ven banyak memuji legenda Barcelona
Dalam perbincangannya dengan Gary Neville, sebagai bagian dari The Overlap, van de Ven mengaku mengidolakan Puyol, yang secara luas dianggap sebagai salah satu bek terbaik yang pernah bermain untuk Barcelona di abad ke-21.
“Idola sepak bola saya? Puyol. Saya sangat menyukainya, cara dia melakukan tekel dan bermain. Saya juga menyukai cara dia memimpin pemain lain menuju kemenangan,” katanya.
Dikenal karena sikap bertahannya yang sungguh-sungguh dan kemampuannya untuk menghadapi tantangan apa pun, Puyol adalah pahlawan Barcelona yang kesuksesan dan umur panjangnya dapat dibandingkan dengan bintang-bintang seperti Xavi, Iniesta, dan Sergio Busquets.
Seorang pemain satu klub, Puyol menghabiskan seluruh karirnya di Barcelona, menampilkan hampir 600 pertandingan kompetitif. Dia terutama memenangkan Liga Champions tiga kali dan gelar liga enam kali.
Jumlah 593 penampilan kompetitifnya untuk Barcelona hanya diungguli oleh lima rekan legendanya yaitu Busquets, Xavi, Iniesta, Gerard Pique, dan Lionel Messi.
Mengingat silsilah dan warisannya, tidak mengherankan jika seseorang seperti van de Ven mengidolakan legenda Barcelona tersebut.
Namun yang menarik, van de Ven merupakan salah satu pemain yang masuk radar rival berat Barcelona, Real Madrid, yang kabarnya sempat mengirimkan pengintai untuk mengawasi aksinya baru-baru ini.
Barcelona, sementara itu, memiliki peluang untuk mengontrak van de Ven di awal karirnya, menurut mantan pencari bakat Bojan Krkic Sr., namun peluang tersebut ditolak oleh direktur olahraga saat itu Eric Abidal dan Ramon Planes.












