Tragedi Mengerikan di Langkat, Kisah Cemburu Berujung Pembacokan Berdarah

Tragedi Mengerikan di Langkat, Kisah Cemburu Berujung Pembacokan Berdarah
Pria yang bakar istrinya di Langkat B (17) usai ditangkap polisi di Aceh, Jumat (13/10/2023). (Foto: Polres Langkat )

Jkg-udayana.org, Jakarta – Di Desa Harapan Maju, Sei Lepan, Langkat, terjadi sebuah tragedi mengerikan pada Sabtu, 11 November 2023. Seorang pria berinisial S dari Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terlibat dalam aksi pembacokan terhadap istrinya, Nur Ngamalia (22), dan ibu mertuanya, Nuraini (46). Berdasarkan keterangan AKP S Yudianto, Kepala Humas Polres Langkat, kejadian ini dipicu oleh rasa cemburu pelaku terhadap istrinya yang diduga memiliki hubungan dengan pria lain.

Menurut sumber resmi, insiden berdarah itu terjadi di rumah korban pada pukul 19.30 WIB. Suratman (50), ayah Nur Ngamalia, tidak terima dengan perlakuan menantunya dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pangkalan Brandan. Pada Minggu dini hari, 12 November 2023, polisi berhasil mengamankan pelaku di kawasan Besitang, Langkat.

AKP Yudianto menyatakan, “Saat pelaku diamankan, turut juga disita barang bukti berupa 1 bilah senjata tajam parang.” Luka serius dialami kedua korban, dengan Nur Ngamalia mengalami luka sobek di tangan kanan dan Nuraini luka tusuk di dada kiri. Warga setempat yang menyaksikan peristiwa tersebut segera membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat, sementara pelaku melarikan diri.

Pelaku berhasil ditangkap tidak lama setelah kejadian. Saat ini, S telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Markas Polsek Pangkalan Brandan untuk proses hukum lebih lanjut. Dalam pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya, mendorong oleh rasa cemburu yang menguasai pikirannya.

Namun, pihak kepolisian belum bisa menjelaskan secara detail motif cemburu yang menjadi pemicu tragedi ini. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu.

Gara-Gara Cemburu Berujung Pembacokan Berdarah

Gara-Gara Cemburu Berujung Pembacokan Berdarah
Ilustrasi TKP Tindakan Sadis Pembacokan di Langkat. (Foto: Pexels.com)

Sebuah tragedi yang mengerikan terjadi di Desa Harapan Maju, Sei Lepan, Langkat, pada Sabtu, 11 November 2023. Seorang pria berinisial S, asal Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, melakukan tindakan sadis dengan membacok istrinya, Nur Ngamalia (22), dan ibu mertuanya, Nuraini (46), akibat cemburu. AKP S Yudianto, Kepala Humas Polres Langkat, mengungkapkan bahwa insiden ini dipicu oleh rasa cemburu pelaku terhadap istrinya yang dia curigai berselingkuh.

Menurut laporan dari situs resmi Polres Langkat, peristiwa berdarah itu terjadi di rumah korban sekitar pukul 19.30 WIB. Ayah Nur Ngamalia, Suratman (50), yang tak terima dengan perlakuan brutal menantunya, segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Pangkalan Brandan. Berdasarkan laporan tersebut, pada Minggu dini hari, 12 November 2023, pelaku berhasil diamankan oleh aparat kepolisian di kawasan Besitang, Langkat.

Dalam keterangannya pada Selasa, 14 November 2023, AKP Yudianto menyatakan bahwa saat penangkapan, polisi menyita satu bilah senjata tajam jenis parang sebagai barang bukti. Laporan dari rumah sakit setempat, yang dirujuk dari laman resmi mereka, menyebutkan bahwa Nur Ngamalia mengalami luka sobek di tangan kanan, sementara Nuraini terluka tusuk di dada kiri. Warga yang menjadi saksi langsung membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat, sedangkan pelaku sempat melarikan diri sebelum akhirnya tertangkap.

Pelaku saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani penahanan di Markas Polsek Pangkalan Brandan untuk proses hukum selanjutnya. Selama interogasi, seperti yang dijelaskan oleh Yudianto, pelaku mengakui semua perbuatannya dan menyatakan bahwa perbuatan tersebut dilakukan karena cemburu dan kehilangan kendali atas emosinya.

Meskipun pelaku telah mengakui perbuatannya, polisi masih belum dapat memberikan penjelasan rinci tentang motif sebenarnya di balik cemburu yang memicu tragedi tersebut. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap lebih lanjut dinamika yang terjadi antara pelaku dan korban, serta konteks yang lebih luas dari insiden tragis ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *