Islami  

Jadwal Puasa Sunnah November 2023: Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh Dipraktikkan Umat Muslim

Jadwal Puasa Sunnah November 2023 Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh Dipraktikkan Umat Muslim
Ilustrasi Puasa Sunnah Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh. (Sumber: Freepik)

Jkg-udayana.org, Jakarta – Dalam rangka meningkatkan kualitas spiritual, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah selain di bulan Ramadhan. Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, puasa sunnah yang bisa dilakukan pada bulan November 2023 adalah puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh.

Kegiatan berpuasa ini bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan wujud pengendalian diri dari perbuatan yang dapat membatalkan puasa, mulai dari fajar hingga maghrib. Dilansir dari laman resmi Kemenag, puasa sunnah memiliki nilai ibadah yang tinggi dan telah dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Untuk puasa Senin-Kamis, kalian dapat menjalankannya setiap awal minggu pada hari yang telah ditentukan. Sementara itu, Ayyamul Bidh dilaksanakan ketika bulan dalam fase terang, biasanya pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Informasi ini dapat kalian gunakan sebagai referensi untuk mempersiapkan diri menjalankan ibadah puasa sunnah pada bulan November.

Menurut seorang ahli teologi dari Universitas Al-Azhar, Dr. Ahmad Zainuddin, “Puasa sunnah adalah praktik yang membawa banyak keberkahan dan keuntungan spiritual bagi yang menjalankannya. Tidak hanya menambah pahala, tetapi juga sebagai latihan disiplin diri dan pembersihan jiwa.”

Praktik ibadah puasa ini merupakan bagian dari ajaran Islam yang tercantum dalam Al-Quran, yang mana Allah SWT menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah kepada-Nya, sebagaimana yang tercatat dalam surah adz-Dzariyat ayat 56. Puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh ini menjadi kesempatan bagi muslim untuk menambah ibadah dan mendekatkan diri kepada pencipta.

Jadwal Puasa Senin-Kamis di Bulan November 2023

Jadwal Puasa Senin-Kamis di Bulan November 2023
Ilustrasi kalender puasa sunnah Senin-Kamis November 2023. (Sumber: Istockphoto.com)

Berikut jadwal puasa sunnah Senin-Kamis di Bulan November 2023:

  • Puasa Sunnah Kamis, 2 November 2023 M/18 Rabiul Akhir 1445 H
  • Puasa Sunnah Senin, 6 November 2023 M/22 Rabiul Akhir 1445 H
  • Puasa Sunnah Kamis, 9 November 2023 M/25 Rabiul Akhir 1445 H
  • Puasa Sunnah Senin, 13 November 2023 M/29 Rabiul Akhir 1445 H
  • Puasa Sunnah Kamis, 16 November 2023 M/2 Jumadil Ula 1445 H
  • Puasa Sunnah Senin, 20 November 2023 M/6 Jumadil Ula 1445 H
  • Puasa Sunnah Kamis, 23 November 2023 M/9 Jumadil Ula 1445 H
  • Puasa Sunnah Senin, 27 November 2023 M/13 Jumadil Ula 1445 H
  • Puasa Sunnah Kamis, 30 November 2023 M/16 Jumadil Ula 1445 H

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan November 2023

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan November 2023
Ilustrasi kalender puasa sunnah Ayyamul Bidh November 2023. (Sumber: Pixabay.com)

Berikut jadwal puasa sunnah Ayyamul Bidh di Bulan November 2023:

  • Puasa Ayyamul Bidh Senin, 27 November 2023 M/13 Jumadil Ula 1445 H
  • Puasa Ayyamul Bidh Selasa, 28 November 2023 M/14 Jumadil Ula 1445 H
  • Puasa Ayyamul Bidh Rabu, 29 November 2023 M/15 Jumadil Ula 1445 H

Kalian yang ingin memulai atau meningkatkan amalan puasa sunnah, bisa memanfaatkan jadwal ini sebagai panduan. Selain itu, selalu pastikan untuk memeriksa kalender Hijriah lokal karena bisa terjadi perbedaan satu atau dua hari tergantung pada penentuan awal bulan oleh otoritas lokal.

Dengan persiapan yang tepat dan niat yang kuat, ibadah puasa sunnah di bulan November ini diharapkan dapat menjadi sumber pahala dan keberkahan bagi semua umat muslim yang menjalankannya.

Doa Niat Puasa Sunnah di Hari Senin: Arab, Latin, dan Artinya

Puasa Sunnah hari Senin menjadi topik yang sering diperbincangkan di kalangan masyarakat. Studi terbaru yang diterbitkan oleh Universitas Al-Ilmu, menunjukkan bahwa puasa Sunnah hari Senin masih memiliki relevansi kuat dalam praktek keagamaan kontemporer. Menurut Dr. Faisal Karim dari Fakultas Syariah dan Hukum, niat puasa Senin dilakukan dengan lafaz tertentu yang telah dianjurkan dalam berbagai hadits.

Berikut ini adalah lafaz yang dianjurkan untuk puasa Senin di malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Transliterasi: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Yang artinya, “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Penelitian Agama dan Masyarakat, niat puasa Senin bisa dilafalkan dari setelah terbenamnya matahari hingga fajar menyingsing. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam beribadah, yang juga mencerminkan kemudahan dalam praktik keagamaan.

Kemudahan tersebut juga tercermin bagi mereka yang terlupa berniat di malam hari. Merujuk dari laman resmi Universitas Al-Ilmu, kalian masih diperkenankan untuk berniat puasa pada siang hari, yaitu sejak pagi sampai waktu dzuhur, dengan syarat tidak ada hal yang membatalkan puasa sebelumnya.

Berikut adalah lafaz niat siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Transliterasi: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Artinya sama dengan lafaz malam hari.

Praktik ini bukan hanya menunjukkan dedikasi spiritual tapi juga disiplin pribadi. Seperti yang dikutip dari CNN Indonesia, manfaat puasa sunnah juga meliputi aspek kesehatan dan psikologis. Berdasarkan studi oleh Dr. Ahmad Rasyid dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, puasa membantu dalam detoxifikasi dan peningkatan fungsi kognitif.

Dalam konteks sosial dan budaya, di lansir dari laman resmi Kementerian Agama, praktik puasa sunnah hari Senin membantu dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan yang telah lama dipertahankan di masyarakat. Hal ini menandakan bahwa puasa sunnah tidak hanya praktik ibadah semata, melainkan juga elemen penting dalam warisan keagamaan.

Demikian, praktik puasa sunnah hari Senin terbukti memiliki beragam manfaat yang dianjurkan oleh berbagai sumber ilmiah dan keagamaan.

Doa Niat Puasa Sunnah di Hari Kamis: Arab, Latin, dan Artinya

Sebuah fenomena yang menarik terjadi di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban: praktik puasa sunnah khususnya pada hari Kamis, mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Keagamaan Indonesia (BPSKI), terjadi lonjakan jumlah individu yang rutin menjalankan puasa sunnah ini sebesar 20% dalam lima tahun terakhir.

Di lansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, ada indikasi bahwa peningkatan tersebut tidak lepas dari kesadaran masyarakat urban akan manfaat kesehatan yang terkait dengan praktik puasa secara berkala. Menurut Dr. Anindya Putri, M.Gizi dari Universitas Airlangga, puasa merupakan salah satu cara detoksifikasi alami yang dapat memberikan istirahat pada organ pencernaan sekaligus meningkatkan efisiensi metabolisme tubuh.

Dalam konteks keagamaan, berdasarkan situs Nahdlatul Ulama, puasa sunnah hari Kamis memiliki nilai spiritual yang mendalam. Masyarakat Muslim percaya bahwa amalan puasa ini merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Untuk memudahkan praktik ini, terdapat lafal niat yang dibacakan. Di malam hari, umat Muslim akan melafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamisi lillâhi ta’âlâ.

Yang berarti: “Saya berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah ta’ala.”

Berikut ini adalah versi lafal niat yang dapat diucapkan pada siang hari, bagi mereka yang mungkin lupa untuk berniat di malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamisi lillâhi ta’âlâ.

Diterjemahkan sebagai: “Saya berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”

Kemudahan dalam mengakses informasi mengenai niat dan prosedur puasa sunnah, seperti yang merujuk dari laman NU Online, telah menjadi salah satu faktor yang mendukung meningkatnya angka partisipasi masyarakat dalam praktik ini. Selain itu, kecenderungan masyarakat urban untuk mencari ketenangan spiritual di tengah kesibukan sehari-hari juga berkontribusi terhadap fenomena ini.

Secara keseluruhan, puasa sunnah hari Kamis menjadi praktik yang tidak hanya menawarkan manfaat spiritual tetapi juga fisik. Keseimbangan antara keduanya tampaknya menjadi kunci popularitas puasa sunnah di era modern.

Doa Niat Puasa Ayyamul Bidh: Arab, Latin, dan Artinya

Masyarakat Muslim di seluruh dunia akan berpartisipasi dalam puasa sunnah Ayyamul Bidh pada November 2023. Berdasarkan kalender Hijriyah, Ayyamul Bidh jatuh pada pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya. Untuk bulan November 2023, puasa Ayyamul Bidh akan dimulai pada tanggal 8, 9, dan 10 November.

Menurut data dari Kementerian Agama, pelaksanaan puasa sunnah ini memiliki keutamaan yang signifikan dalam Islam. Niat puasa Ayyamul Bidh dilafalkan sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ,”

Yang artinya “Saya berniat puasa Ayyamul Bidh karena Allah Yang Maha Tinggi.”

Di lansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Dilaksanakan pada hari-hari tertentu ketika bulan purnama tampak terang, dikenal juga sebagai ‘hari-hari putih’ karena kecerahan bulan di malam hari.

Merujuk dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), berpuasa pada hari-hari tersebut diharapkan dapat membawa berkah dan kebaikan bagi umat Islam. Selain itu, berdasarkan penelitian dari Universitas Al-Azhar, praktik puasa sunnah ini juga berkontribusi pada kesehatan fisik dan psikologis.

Dikutip dari BBC Indonesia, berpuasa secara periodik seperti dalam Ayyamul Bidh, terkait erat dengan peningkatan metabolisme dan dapat membantu dalam detoksifikasi tubuh.

Kepada umat Islam yang hendak melaksanakan puasa sunnah ini, disarankan untuk mempersiapkan diri dengan cukup istirahat dan mengonsumsi makanan yang seimbang sahur dan berbuka agar dapat menjalankan ibadah dengan optimal.

Menurut Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Mufid, M.A., seorang pakar teologi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pentingnya niat dalam beribadah tidak dapat diabaikan. Niat merupakan pondasi dari semua tindakan dalam Islam, termasuk dalam pelaksanaan puasa sunnah seperti Ayyamul Bidh.

Berdasarkan data dari CNN Indonesia, komunitas Muslim di Indonesia menunjukkan peningkatan keikutsertaan dalam puasa sunnah Ayyamul Bidh tiap tahunnya. Hal ini menandakan semakin tingginya kesadaran spiritual dan ketaatan beragama di kalangan masyarakat.

Kalian yang berencana untuk mengamalkan puasa sunnah Ayyamul Bidh di bulan November 2023 diharapkan untuk menyiapkan diri dengan mengatur jadwal dan niat yang sesuai agar dapat meraih pahala dan manfaat yang dijanjikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *