Berita  

Pasukan Merah Dayak Siap Mengamankan Situasi Pasca-Aksi Penjarahan oleh Massa HMI di Kalimantan Barat

Pasukan Merah Dayak Siap Mengamankan Situasi Pasca-Aksi Penjarahan oleh Massa HMI di Kalimantan Barat
Pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) telah mengumumkan kesiapannya untuk turun mengamankan situasi. (Dok: Kompas)

Jkg-udayana.org, Jakarta – Menyusul insiden penjarahan yang dilakukan oleh massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di sebuah Indomaret di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) telah mengumumkan kesiapannya untuk turun mengamankan situasi. Insiden ini terjadi saat Kongres Nasional HMI berlangsung, menyebabkan ketegangan di area tersebut.

Dilansir dari akun Twitter X Fuza Firdaus Zhan @FuzaFirdaus, TBBR akan memonitor situasi keamanan di Kalimantan Barat. Dewan Pengurus Pusat (DPP) TBBR dalam rilis resminya menyatakan, telah memerintahkan pasukan merah untuk segera berkumpul. “DPP TBBR mengimbau kepada seluruh anggota pasukan merah TBBR se Kalimantan Barat untuk turun,” ungkapnya.

Menurut keterangan resmi yang dirilis, pasukan merah TBBR mulai bersiaga di beberapa titik rawan terjadinya gesekan antara massa HMI dan kepolisian. Mereka diinstruksikan untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi. “Tetap waspada dan siap siaga apabila ada oknum atau kelompok yang mencoba mengganggu ketentraman masyarakat,” jelas pernyataan tersebut.

Meskipun situasi memanas, TBBR menekankan pentingnya penahanan diri oleh pasukan merah. Mereka diminta untuk tidak bertindak sebagai hakim sendiri dalam menghadapi situasi tersebut, menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan hukum.

Peristiwa penjarahan oleh mahasiswa HMI ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan pihak berwenang. Penjarahan yang terjadi di Indomaret Toba, Kabupaten Sanggau ini menjadi sorotan utama dalam berbagai laporan media, mengingat dampaknya terhadap ketertiban umum dan keamanan di wilayah tersebut.

Kesigapan pasukan merah TBBR dalam menghadapi situasi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya eskalasi lebih lanjut dan membantu dalam memulihkan ketenangan dan ketertiban di Kalimantan Barat. Situasi ini terus dipantau oleh berbagai pihak untuk memastikan bahwa ketertiban dan hukum tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *