Bukan Selingkuh, Ternyata Ini Motif di Balik Hubungan Antara KDL dan AW Terungkap

Bukan Selingkuh, Ternyata Ini Motif di Balik Hubungan Antara KDL dan AW Terungkap
Foto Karina Dinda Lestari sedang Mengenakan Baju Dokter (Kanan). (Sumber: Instagram)

Jkg-udayana.org, Jakarta – Penyelidikan terhadap dugaan kasus perselingkuhan yang melibatkan KDL dan AW, mahasiswa senior Universitas Hasanuddin, mengungkap fakta baru.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Iptu AH, suami KDL, motif di balik hubungan tersebut bukan didasari oleh perselingkuhan semata.

Menurut Iptu AH, praktik pemaksaan sering terjadi di lingkungan akademis, khususnya antara dokter residen senior dan juniornya.

Dilansir dari laman resmi Polda Sulawesi Selatan, laporan terhadap kasus yang menyeret nama KDL dan AW masih dalam tahap penyelidikan.

Kendati demikian, belum ada keterangan resmi yang dirilis ke publik. Warganet masih menantikan kejelasan atas kasus yang menjadi sorotan tersebut.

Merujuk dari laman Universitas Hasanuddin, ada indikasi bahwa mahasiswa junior kerap berada dalam tekanan akademis yang dimanfaatkan oleh senior mereka.

Iptu AH mengungkap bahwa dokter senior tak jarang memberikan syarat tertentu kepada junior yang membutuhkan bantuan, termasuk mengajak jalan-jalan sebagai bagian dari ‘pembayaran’ bantuan tersebut.

Hubungan Antara KDL dan AW
Sosok Karina Dinda Lestari (Kiri) dan Iptu Alvian Hidayat (Kanan). (Sumber: Instagram)

Karina Dinda Lestari, yang dikenal sebagai KDL, dilaporkan oleh suaminya karena diduga terlibat dalam hubungan seksual dengan AW sebagai bagian dari transaksi akademis.

Menurut keterangan Iptu AH, dikutip dari situs berita nasional, KDL didorong oleh keinginan untuk memperoleh nilai bagus sehingga rela mengikuti permintaan AW.

Penyelidikan kasus ini masih berlangsung, dan pihak berwajib belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan terbaru.

Komunitas akademis dan masyarakat umum menunggu dengan harap agar kebenaran dapat terungkap dan keadilan ditegakkan untuk semua pihak yang terlibat.

Penyelidikan yang sedang berlangsung ini menarik perhatian tidak hanya dari kalangan akademis tetapi juga dari masyarakat luas. Ada desakan untuk transparansi dan keadilan yang meluas, sebagaimana terlihat dari diskusi-diskusi online dan editorial di media massa.

Komunitas akademik, di sisi lain, mempertanyakan praktik-praktik etis dan tata kelola universitas yang berkaitan dengan kasus ini.

Kasus antara KDL dan AW ini menjadi titik tolak bagi diskusi yang lebih luas mengenai akuntabilitas dalam hubungan guru-murid di institusi pendidikan tinggi.

Sementara semua mata tertuju pada Polda Sulawesi Selatan untuk pembaruan, banyak yang berharap bahwa hasil investigasi akan membawa perubahan positif terhadap sistem pendidikan dan mengeliminasi praktik-praktik yang merugikan mahasiswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *