Motivasi Dental Tourist Melakukan Perawatan Gigi di Bali
Abstract
Introduction: Bali is a tourism destination which is famous for its natural beauty and diverse cultures but beside that Bali is also a famous dental tourism destination. Dental tourism is a travel activity where foreign traveller at least stay 1 night on destination area to keep, enhance and restore health by through dental health intervention. Some reasons why people do dental tourism are due to the lack service on their home countries, maintenance costs related to service quality, cultural aspect, conversation between doctor and patient, and regional integration. Foreigner who do dental tourism called dental tourist. There are intrinsic and extrinsic factors that become individual motivation to do dental tourist. Extrinsic motivation itself has a role in determining destination. This research purpose is to know about dental tourist motivation to do dental treatment in Bali from 5 dimensions, which are information access, quality of service, cost savings, cultural similarity, and supporting services.
Method: Design of this study is descriptive quantitative cross-sectional with probability sampling technique. Primary data was collected with questionnaire. Those five dimensions are assessed with Likert scale and later data analyses done with descriptive method.
Result: Information access (4.22), quality of service (4.46), cost savings (3.39), cultural similarity (2.73) and supporting services (3.58).
Conclusion: Quality of service, information access, and supporting services become dental tourist motivation to do dental treatment in Bali.
Latar Belakang: Bali merupakan destinasi wisata yang terkenal akan keindahan alam dan beragam budaya namun disamping itu Bali juga terkenal sebagai destinasi dental tourism. Dental tourism merupakan aktivitas melakukan perjalanan dan menginap minimal 1 malam pada daerah destinasi yang dilakukan wisatawan dengan tujuan untuk menjaga, meningkatkan, dan mengembalikan kesehatan melalui intervensi perawatan kesehatan gigi. Beberapa alasan mengapa seseorang melakukan dental tourism dikarenakan minimnya pelayanan di negara asal, biaya perawatan terkait kualitas pelayanan, aspek budaya, seperti komunikasi antar sama antara dokter-pasien, serta regional integration. Seseorang yang melakukan dental tourism disebut sebagai dental tourist. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik menjadi dorongan bagi individu untuk melakukan dental tourism. Motivasi ekstrinsik sendiri memiliki peran dalam menentukan destinasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi dental tourist melakukan perawatan gigi di Bali dilihat dari 5 dimensi, yaitu akses informasi, kualitas pelayanan, penghematan biaya, kemiripan budaya, dan pelayanan penunjang
Metode: Desain penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel berupa probability sampling. Motivasi ekstrinsik yang akan diteliti terbagi menjadi 5 dimensi yaitu akses informasi, kualitas pelayanan, penghematan biaya, kemiripan budaya, dan pelayanan penunjang, dinilai menggunakan skala Likert. Data primer didapatkan menggunakan kuesioner dan kemudian analasis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil: Akses informasi (4.22), kualitas pelayanan (4.46), penghematan biaya (3.39), kemiripan budaya (2.73), dan pelayanan penunjang (3.58).
Simpulan: Kualitas pelayanan, akses informasi, dan pelayanan penunjang menjadi motivasi dental tourist melakukan perawatan gigi di Bali.